Duniapers.com – Makassar – ajang tarung bebas Makassar itu ilegal. Lokasi ajang tarung bebas Makassar seperti dalam video yang viral itu berada di Jalan Ince Nurdin, Kota Makassar. Ajang tarung bebas tersebut ditengarai mulai dilakukan pada awal Agustus 2021.
Polisi mengungkap ajang tarung bebas Makassar yang belakangan viral di media sosial (medsos) diorganisasi sekelompok orang. Ajang tarung bebas Makassar ini juga berbayar Rp 10 ribu bagi penonton.
“Terkait adanya pertarungan bebas jalanan atau dikenal dengan Makassar Street Fight ini, kami sudah selidiki. Itu ada orang yang mengorganisir, dalam hal ini ada panitianya,” ucap Kabid Humas Polda Sulsel Kombes E Zulpan, Rabu (4/8/2021).
Menurut Zulpan, segala kegiatan dalam ajang tarung bebas Makassar tersebut sudah diatur sedemikian rupa. Termasuk adanya biaya registrasi kepada petarung dan penonton ajang tarung bebas Makassar tersebut.
“Hasil penyelidikan kita itu sudah dimulai awal bulan ini,” katanya.
“Nah kita sudah mengetahui di mana lokasi kegiatan ini, kemudian setiap penonton dalam video itu adalah orang yang sudah teregistrasi panitia untuk bisa menyaksikan pertarungan itu dengan harga Rp 10.000,” ungkap Zulpan.
“Kemudian peserta yang bertarung ini juga wajib membayar biaya registrasi Rp 50 ribu, kemudian setelah itu panitia akan mengatur pertarungan kepada para peserta yang telah mendaftar dan nanti pemenang tarung bebas ini akan menerima bayaran Rp 1,5 juta,” sambung Zulpan.
Sebab, “Ini jelas berbahaya dan bisa berakibat fatal kepada peserta. Tentunya akan kita ambil tindakan tegas,” tutur Zulpan.
“Kami sedang mengumpulkan keterangan-keterangan yang lain untuk bisa memanggil kemudian memproses (pidana) kepada panitia yang melakukan kegiatan ini,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, ajang tarung bebas Makassar ini viral di media sosial. Dalam video viral, ajang tarung bebas ini tampak dipimpin seorang wasit menggunakan jaket dan berpenutup wajah.
Dengan selembar kain merah, dia memberi aba-aba kepada 2 pria yang bertarung bebas. Kedua pria itu kemudian tampak bergulat dan saling banting. Saat salah satu pria yang bertarung mulai diserang membabi buta oleh lawannya, para pemuda yang menonton dengan sorak bertepuk tangan. Terlihat pula tak ada tanda-tanda pertarungan dihentikan sebelum ada peserta yang menyerah.