JAKARTA – LRT Jabodebek ditargetkan dapat dimulai pada Agustus 2022, kereta cepat ini akan resmi beroperasi bulan Agustus 2022 nanti.
Hal ini diungkapkan dalam diskusi publik Persiapan Operasional LRT Jabodebek, Rabu (19/1/2022)
“Operasional dari LRT Jabodebek ditargetkan dapat dimulai pada Agustus 2022, yang kemudian beroperasi secara penuh menggunakan Grade of Automation (GoA) level 3 pada akhir tahun 2022,” kata Direktur Utama PT KAI (Persero) Didiek Hartantyo.
Pada bulan Januari-Mei akan dilakukan test commissioning. Kemudian pada Juli – Agustus nanti akan dilakukan trial run. Persiapan pembangunan LRT sudah mencapai 87 %.
Panjang lintasannya, dapat mencapai 44 kilometer dengan 31 train set. LRT nantinya akan memiliki 17 stasiun dan 1 stasiun akan terkoneksi dengan kereta cepat Jakarta-Bandung.
Didiek mengatakan LRT Jabodebek akan dioperasikan menggunakan sistem Communication-Based Train Control (CBTC) dengan GoA level 3. Artinya, pengoperasian kereta ini berbasis komunikasi sehingga sistem dapat mengoperasikan kereta dan memproyeksikan jadwal secara otomatis, serta dikendalikan juga secara otomatis dari pusat kendali operasi.
Dengan adanya LRT bisa menjadi solusi bagi warga Jabodebek dalam menghadapi kemacetan dan menjadi transportasi massal yang cepat dan modern.
“Diharapkan mampu mengurai kemacetan, emisi, penggunaan BBM dan penghematan waktu perjalanan. Selain itu juga mendorong pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Terdapat kenaikan tarif yang semula Rp 12 ribu menjadi Rp 15 ribu. Kenaikan ini terjadi karena adanya pembengkakan biaya proyek LRT.
Sebelumnya, pada tahun 2019, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pernah mengatakan tarif LRT Jabodebek Rp 12 ribu. Tarif itu menurutnya sudah disubsidi, artinya tarif sesungguhnya lebih mahal dari Rp 12 ribu.
“Perkiraannya (tarif LRT Jabodebek) Rp 12 ribu. Itu sudah subsidi ya, untuk Cibubur sampai Dukuh Atas,” ungkap Budi Karya, di Stasiun LRT Harjamukti, Cibubur, Minggu (13/10/2019)