Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sempat menyatakan, masyarakat Indonesia akan kesulitan membeli rumah. karena ada naiknya suku bunga acuan berdampak kepada banyak hal, termasuk sektor perumahan. Terkait dengan kondisi ini, bisakah milenial bergaji UMR memiliki rumah?
Generasi milenial sering kali disebut bakal kesulitan mendapatkan hunian atau rumah pertamanya lantaran meningkatnya harga hunian di berbagai daerah. Sementara itu, kenaikan harga rumah tersebut tidak dibarengi dengan kenaikan penghasilan milenial.
Bahkan, sebagian generasi milenial disebut masih memiliki penghasilan pas-pasan. Saat ini pemerintah bersama perbankan telah menyediakan sejumlah insentif atau kemudahan untuk meringankan beban para milenial yang ingin memiliki hunian sendiri
Perencana keuangan dari Finansial Consulting Eko Endarto berpendapat, millennial bergaji UMR bisa-bisa saja memiliki rumah. Namun, bila memilih skema tunai maka hal itu sulit dilakukan.
“Pastinya kalau dipertimbangkan dengan beli tunai ya pastinya berat sih ya,” kata Eko, Senin (25/7/2022).
Eko menyarankan milenial untuk memilih skema kredit, bisa secara syariah maupun konvensional. Dia juga menyarankan kredit rumah dengan jangka waktu panjang antara 30 tahun atau 40 tahun.
Namun masalahnya, banyak masyarakat mengkhawatirkan biaya bunga yang besar. Alhasil mereka memendekkan jangka waktu KPR dan rela memilih rumah yang kurang bagus.
Misalnya, seseorang memiliki gaji di kisaran Rp 5 juta. Ia wajib menyisihkan uang minimal 30% dari gajinya, atau Rp 1.5 juta untuk mencicil rumah. Dengan perhitungan itu, dalam waktu 30 tahun masyarakat bisa memiliki rumah seharga Rp 540 juta.
Hanya saja sulit menemukan rumah di tengah kota Jakarta dengan harga tersebut. Opsinya adalah apartemen, atau menggeser pilihan ke pinggiran Jakarta seperti Bekasi, Pamulang, dan lainnya.
“Agak dipinggirin lah pilihannya. Kalau di tengah-tengah Jakarta sulit, kecuali dia beli apartemen. Jadi mungkin bisa di Bekasi, Pamulang. Tapi ya itu tadi, dengan waktu 30 tahun,” jelasnya.
“Kalau ngontrak dulu terus kumpulkan uangnya, saya nggak yakin beli rumah juga. Karena harga rumah juga lebih tinggi, naik terus,” pungkasnya.
Dari sisi penghasilan, milenial dinilaI semakin gigih mencari pendapatan sampingan. Berbeda dengan generasi babyboomers yang cenderung mengandalkan satu sumber pendapatan, generasi milenial dinilai lebih aktif dalam menghasilkan pundi-pundi dengan mengerjakan dua atau lebih pekerjaan sampingan